- EUR/USD melompat lebih dari 150 pips ke 1,1721 setelah Trump menyarankan pemecatan Ketua Fed Powell.
- CBS melaporkan bahwa Presiden AS Trump bertanya kepada Partai Republik di DPR apakah Ketua Fed Jerome Powell harus dipecat, mengutip biaya tinggi renovasi markas Fed.
- Trump mengkritik Powell atas renovasi senilai $2 miliar dari markas Federal Reserve di Washington, D.C., menyebutnya tidak perlu dan berlebihan.
Euro melompat terhadap Dolar AS pada hari Rabu, dengan EUR/USD melonjak ke 1,1721 setelah laporan muncul bahwa Presiden AS Donald Trump bertanya kepada sekelompok Partai Republik di DPR apakah dia harus memecat Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell. Berita ini memicu aksi jual tajam pada Greenback, mendorong EUR/USD ke level tertinggi dalam lebih dari seminggu.
Pada saat penulisan, EUR/USD diperdagangkan sekitar 1,1650, setelah sedikit pullback setelah mencapai level tertinggi intraday di 1,1721. Pasangan ini naik lebih dari 150 pips setelah laporan CBS, yang menambah lapisan ketidakpastian politik baru pada kebijakan moneter AS.
Menurut CBS News, Trump mengangkat ide pemecatan Powell selama pertemuan tertutup dengan Partai Republik di DPR pada hari Selasa, mengutip biaya renovasi yang berlebihan di markas Fed sebagai kemungkinan alasan pemecatan. Meskipun tidak jelas apakah Presiden dapat secara hukum memecat Powell, berita itu sendiri sudah cukup untuk menyebabkan aksi jual tajam pada Dolar AS.
Indeks Dolar AS (DXY) turun dari level tinggi 98,91 ke 97,90 setelah berita tersebut muncul.
Presiden Trump telah berulang kali mengkritik Jerome Powell karena mempertahankan suku bunga "terlalu tinggi," berargumen bahwa biaya pinjaman yang tinggi merugikan pertumbuhan dan daya saing Amerika. Dia telah lama mendesak The Fed untuk mengadopsi sikap pelonggaran yang lebih agresif, terutama saat inflasi mulai mereda. Pernyataan terbaru Trump semakin memperkuat tekanan tersebut, menambah keraguan lebih lanjut tentang kemampuan The Fed untuk mempertahankan independensinya. Sementara bank sentral terus menunjukkan pendekatan hati-hati yang berbasis data, pasar kini khawatir bahwa campur tangan politik dapat mempengaruhi keputusan kebijakan yang akan datang, terutama dengan Trump secara terbuka menyerukan pengunduran diri Powell sebelum masa jabatannya berakhir pada Mei 2026.